Tuesday 15 July 2014

Pesona Alam dan Sejarah Puncak Suroloyo

Pesona Alam dan Sejarah Puncak Suroloyo

Puncak Menawan Untuk Melihat Borobudur
hotel yogyakarta dan puncak suroloyo
Yogyakarta tidak hanya Malioboro atau keraton saja. Apabila Anda berlibur di Kota Gudeg tersebut dan menginap di hotel Yogyakarta, cobalah untuk menikmati keindahan alam dan suasana yang berbeda dari ketinggian 1.019 meter di atas permukaan laut yakni Puncak Suroloyo. Anda dapat meneropong Candi Borobudur yang terlihat kecil dan dikelilingi oleh Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu dan Merapi dari Puncak tertinggi Pegunungan Menoreh tersebut. Menarik kan?

Perbukitan yang berada di sebelah barat laut Candi Borobudur, tepatnya di Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah tersebut bagai siluet patung Buddha tidur berukuran raksasa. Kawasan ini wajib dikunjungi sebagai menu penutup wisata Anda setelah menemukan harta karun dunia di Borobudur. Perjalanan menuju Puncak Suroloyo ini penuh dengan tantangan, di mana jalannya sempit penuh tanjakan curam, kelok tajam, serta diapit bukit dan jurang. Namun, setelah melewati pendakian 290 anak tangga, umumnya puluhan burung gereja, kupu-kupu, capung, serta rombongan unggas akan menyampaikan salam selamat datang kepada Anda setelah dari hotel Yogyakarta. Gugusan perbukitan ini tampak kokoh melindungi kawasan pedesaan di lembah dengan areal persawahan dan ladang. Bahkan, sejauh mata memandang terlihat bunga liar yang tumbuh anggun di tengah ilalang. Candi Borobudur pun tersembunyi di balik pepohonan di kawasan ini. Pemandangan seperti ini tentu tidak akan Anda lupakan setelah kembali ke hotel Yogyakarta.

Legenda Pertapaan Sultan Agung Hanyokrokusumo
Selain keindahan alamnya, ternyata Puncak Suroloyo menyimpan cerita legenda yang mengisahkan Raden Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo yang mendapatkan wangsit bahwa ia akan menjadi penguasa Tanah Jawa. Beliau harus berjalan dari Keraton Kotagede menuju Perbukitan Menoreh untuk melakukan tapa kesatrian di salah satu puncak yang diberi nama Puncak Suroloyo. Puncak ini diyakini sebagai kiblat pancering bumi (pusat dari empat penjuru) di tanah Jawa. bahkan, masyarakat juga percaya bahwa puncak tersebut menjadi pertemuan dua garis yang ditarik dari utara ke selatan dan dari barat ke timur Pulau Jawa. Tak jarang pesona alam dan sejarahnya memikat wisatawan untuk mengunjungi tempat ini pada hari pertama awal tahun. Mereka pun mencari dan menginap di hotel murah Yogyakarta yang dekat dengan kawasan Puncak Suroloyo.


Perjalanan Anda tidak hanya sebatas itu, sebelum kembali ke hotel Yogyakarta, Anda dapat menelusuri Puncak Sariloyo yang terletak 200 meter barat pertapaan Suroloyo dan akan melihat lebih jelas Gunung Sumbing dan Sindoro. Lalu, berjalan sekitar 250 meter dari Sariloyo dan naik ke pertapaan Kaendran, Anda akan melihat pemandangan Kota Kulon Progo dan keindahan Pantai Glagah. Hal yang tidak kalah menariknya setelah berkunjung ke tempat pertapaan, aktivitas penduduk kala pagi. Mereka biasanya berangkat ke sawah pada pukul lima pagi sambil menghisap rokok linting yang beraroma. Percaya atau tidak, aroma tersebut berasal dari campuran tembakau linting dengan kemenyan. Anda ingin mencobanya juga? Datang dan menginaplah di hotel Yogyakarta yang dekat dengan Puncak Suroloyo, sehingga Anda dapat mengamati kebiasaan dan mencium aroma rokok linting secara langsung, sehingga menambah cerita dan pengalaman Anda selama perjalanan.

No comments:

Post a Comment